Pengikut

Minggu, 18 Desember 2016

Paradigma Filsafat Sosiologi



1. Paradigma Moral-Teologik-Kausatif Aristotelian
Aristoteles (384-322 SM) lahir di Stagira, Yunani Utara dari ayah seorang dokter di Macedonia. Pada usia 18 tahun Aristoteles belajar di Akademi Plato di Athena dan tetap di akademi ini sampai meninggalnya Plato, kemudian kembali ke Athena mendirikan sekolah Lyceum. Karya Aristoteles antara lain tentang logika (Organon): Kategoriai; Peri Hermeneias; Analytika Protera; Analytika Hystera; Topika; dan Peri Spohistikoon.

Problematika Filsafat Umum




1.       Masalah hukum dan kekuasaan.
Dalam sebuah penerapan hukum disuatu negara maka diperlukan suatu kekuasaan untuk mendukungnya guna tercapainya efektifitas sebuah produk hukum, sehingga kekuasaan diperlukan guna penegakkan hukum yang bersifat memaksa. Maka baik buruk suatu kekuasaan, tergantung bagaimana kekuasaan tersebut dipergunakan sehingga dapat dilihat dari kebermanfaatannya atau disadari dalam kehidupan masyarakat. Unsur pemegang kekuasaan adalah merupakan faktor terpenting dalam penggunaan kekuasaan yang sesuai kehendak atau norma-norma dalam masyarakat. Penguasa yang baik memiliki berbagai sifat seperti jujur dan adanya pengabdian pada masyarakat. Sehingga diperlukan pembatasan dalam kekuasaan, kesadaran hukum masyarakat adalah pembatasan yang paling ampuh bagi pemegang kekuasaan. Hukum dan kekuasaan merupakan hubungan erat tidak dapat dipisahkan. Peperzak mengatakan hubungan hukum dan kekuasaan dapat diperlihatkan ada dua cara;[8] (a) pertama; telaah dkonsep sanksi. Legitimasi yuridis (pembenaran hukum) dalam sanksi sangat perlu sehingga system aturan hukum dapat berdaya guna serta berhasil dalam penerapannya diperlukan eksistensi kekuasaan (force) dengan dukungan tenaga. (b) kedua; telaah konsep penegakan kanstitusi. Penegaka konstitusi adalah merupakan penegakan procedur dalam pembinaan hukum dengan mengasumsikan digunakannya force, guna pelindung terhadap system aturan-aturan hukum untuk kepentingan penegakannya. Force dapat diwujudkan dalam betuk adalah sebagai berikut keyakinan moral masyrakat, consensus rakyat, karismatik pemimpin, kekuasaan merupakan kekuasaan.

Paradigma Filsafat Hukum


Sebagaimana dimaklumi, Filsafat Hukum pada dasarnya berintikan pembahasan tentang berbagai aliran Filsafat Hukum. Sementara itu, salah satu upaya pengembangan landasan berpikir baru di dalam lingkup Filsafat, termasuk Filsafat Hukum, adalah diadopsinya gagasan tentang ‘paradigma’, yang diperkenalkan pertama-kali ke pada ‘sain’ (science) oleh teoritisi fisika Thomas S. Kuhn di awal dekade 60-an. Dalam konteks ini, ‘paradigma’ dapat dipahami sebagai sebuah disciplinary matrix, yakni suatu pangkal atau sumber sekaligus wadah, dari mana suatu disiplin ilmu pengetahuan dianggap bermula dan diharapkan akan terus mengalir. Kata ‘paradigma’ atau paradigm itu sendiriditurunkan dari kata campuran, gabungan, atau amalgamasi dalam bahasa Yunani paradeigma. Dalam hal ini para berarti ‘di sebelah’, ‘di samping’, ‘di sisi’, ‘berdampingan’, atau ‘di tepi’, sedangkan deiknunai atau deigma bermakna ‘melihat’ atau ‘menunjukkan’.

Cara Pandang Filsafat Pendidikan Islam terhadap Tujuan Pendidikan Nasional


Menurut “Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Para filusuf mengemukakan pandangan berbeda mengenai tujuan pendidikan secara menyeluruh, antara lain:
1. Plato (427-347 SM)
Tujuan utama pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar akan asas normative dan melaksanakannya dalam semua aspek kehidupan.

Filsafat dan Teologi dalam Pandangan Islam


Pepatah lama mengatakan “banyak jalan menuju Roma”, Untuk menggambarkan tentang cara atau metode apapun dalam mencapai segala tujuan. Sebuah tujuan kaitanya dengan pembahasan ini adalah untuk mengungkap hakikat realitas yaitu kebenaran sejati. Diantara jalan untuk mencapai tujuan tersebut seperti yang telah dikelompokkan oleh pemikir Islam terdahulu adalah melalui ilmu agama (irfan, teologi) dan filsafat[1]. Adapula pemikir lain yang pandanganya lebih empiris mengelompokkan-Nya menjadi ilmu sains, filsafat dan mistik[2]. Yang masing-masing cabang ilmu ini memiliki metode tersendiri dalam menemukan hakikat ilmu atau kebenaran sejati.

Relasi Filsafat, Ilmu, dan Agama


Antara filsafat dan ilmu memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari kebenaran. Dari aspek sumber, filsafat dan ilmu memiliki sumber yang sama, yaitu akal atau rasio. Karena akal manusia terbatas, yang tak mampu menjelajah wilayah yang metafisik, maka kebenaran filsafat dan ilmu dianggap relatif, nisbi. Sementara agama bersumber dari wahyu, yang kebenarannya dianggap absolut, mutlak·. Dari aspek objek, filsafat memiliki objek kajian yang lebih luas dari ilmu. Jika ilmu hanya menjangkau wilayah fisik (alam dan manusia), maka filsafat menjangkau wilayah bail fisik maupun yang metafisik (Tuhan, alam dan manusia). Tetapi jangkauan wilayah metafisik filsafat (sesuai wataknya yang rasional-spikulatif)  membuatnya tidak bisa disebut absolut kebenarannya. Sementara agama (baca: agama wahyu) dengan ajaran-ajarannya yang terkandung dalam kitab suci Tuhan,  diyakini sebagai memiliki kebenaran mutlak. Agama dimulai dari percaya (iman), sementara filsafat dan ilmu dimulai dari keraguan.

Filsafat Ilmu dan Metafisika


Mengingat perbedaan makna yang disebutkan tentang ilmu dan filsafat, hubungan di antaranya juga menjadi berbeda sesuai dengan makna yang digunakan. Jika “ilmu” dipakai untuk arti kesadaran secara tak terikat, atau jika ia dipakai untuk arti kumpulan proposisi yang saling berkaitan, ia artinya jadi lebih umum daripada filsafat. Soalnya, ia mencakup proposisi-proposisi partikular dan ilmu-ilmu konvensional. Jika ilmu dipakai untuk arti proposisi-proposisi universal hakiki, ia menjadi setara dengan filsafat dalam arti kuno. Jika dipakai untuk arti proposisi-proposisi empiris, ia menjadi lebih sempit daripada filsafat dalam arti kuno dan bertentangan dengan filsafat dalam arti modern (baca: himpunan proposisi nonempiris). Demikian pula, metafisika merupakan bagian filsafat dalam arti kuno dan setara dengan filsafat dalam salah satu makna modernnya.

Peran Filsafat Politik untuk Indonesia


1.      Filsafat politik dapat dijadikan alat untuk mengajukan mendefinisikan ulang konsep-konsep dan praktek politik yang telah lama dilakukan di Indonesia, seperti konsep Negara, konsep kekuasaan, konsep otoritas, peran hokum, aspek keadilan di dalam hokum. Dalam bidang hukum misalnya, banyak pelaku korupsi di berbagai bidang lolos begitu saja dari jeratan hukum, karena tidak ada undang-undang yang pas untuk menjeratnya. Filsafat hukum mengajukan proposisi, bahwa  hukum tidak hanya mengacu pada rumusan baku saja, tetapi pada rasa keadilan yang sudah ada di dalam masyarakat. Rumusan hukum harus mengacu pada rasa keadilan. Tanpa keadilan, hukum adalah penindasan. Hukum merupakan terjemahan teknis dari keadilan. Proses mendefinisikan ulang sesuatu membutuhkan kerangka normative dan filsafat yang menyediakan itu. Suatu penilaian haruslah berbasis pada criteria penilaian tertentu dan didalam bidang politik, filsafat politik menyediakan itu.

Filsafat Politik sebagai Filsafat Kesadaran


Filsafat politik dan filsafat kesadaran berdiri di dalam bayang-bayang definisi filsafat di atas. Filsafat politik adalah cabang dari filsafat yang hendak memahami hakekat dari kehidupan politik manusia, dan memberikan arahan tentang cara menciptakan politik yang mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi semua. Filsafat kesadaran adalah cabang filsafat yang hendak memahami hakekat dari kesadaran manusia. Keduanya menggunakan metode yang bersifat logis, kritis, rasional, ontologis dan sistematis.

Asas-asas Filsafat Pendidikan


a.    Asas Empirisme
Secara harfiah , arti empirisme dari kata Yunani emperia yang berarti pengalaman.Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari – hari perintisnya adalah John Locke ( 1632-1704), dia mengagumi metode Descrates, tetapi ia tidak menyetujui isi ajarannya. Menurut Locke, rasio mula-mula harus dianggap” as a white paper” dan seluruh isinya dari pengalaman. Ada dua pengalaman : lahiriyah ( sensation ) dan batiniyah ( reflexion). Kedua sumber pengalaman ini menghasilkan ide-ide tunggal ( simple ideas ). Jiwa manusiawi bersifat pasif sama sekali dalam menerima ide-ide tersebut.

Asas Berfilsafat


Asas yang berarti prinsip atau dasar merupakan hal penting dalam berfilsafat, karena segala sesuatu yang berlaku disini adalah bertujuan agar bisa mengantarkan orang yang mempelajarinya mencapai kebenaran dan kebijaksanaan.Adapun yang membedakan antara asas dengan pengantar filsafat adalah penjelasan asas yang lebih mendalam dan penjelasan pengantar yang meluas.Sebelum mulai berfilsafat kita perlu mempersiapkan hal-hal penting,beberapa diantaranya adalah tidak tergesa-gesa,tenang dan berpikir secara rapi dan terlatih.

Nilai-nilai Pancasila Berwujud dan Bersifat Filosofis


Pendekatan filsafat Pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam tentang Pancasila. Untuk mendapatkan pengertian yang mendalam, kita harus mengetahui sila-sila Pancasila tersebut. Dari setiap sila, kita mencari intinya. Setelah kita mengetahui hakikat tersebut, selanjutnya kita mencari inti dan pokok-pokok yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagai berikut :

Filsafat sebagai Suatu Proses


Filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objek permasalahannya. Filsafat merupakan suatu riter pengetahuan yang dinamis tidak hanya sekumpulan dogma yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami sebagai suatu riter nilai tertentu tetapi lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses yang dinamis dengan menggunakan suatu cara dan metode tersendiri.

Pancasila sebagai Sistem Filsafat, Ideologi Bangsa, dan Negara


Setiap sila pada pancasila hakikatnya merupakan suatu azas dan fungsi sendiri-sendiri, untuk satu tujuan tertentu, suatu masyarakat yang adil dan makmr berdasarkan Pancasila. Dengan demikian sebagai dasar filsafat Negara Kesatuan Republik Indonesia sila-sila pancasila yang masing-masing merupakan suatu azas peradaban pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Setiap sila merupakan suatu unsur ( bagian yang mutlak ) dari kesatuan Pancasila dimana setiap sila tidak berdiri sendiri terpisah dari sila lainnya.

Filsafat secara Terminologi


Pengertian terminologis merupakan uraian yang menjelaskan berdasarkan batasan – batasan definisi yang disusun oleh sejumlah filsuf dan ahli filsafat. Pengertian terminologis tentang filsafat adalah (i) upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik dan lengkap tentang seluruh realitas; (ii) upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar secara nyata; (iii) upaya untuk menentukan batas – batas dan jangkauan pengetahuannya: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya: (iv) penyelidikan kritis atas pengandaian – pengandaian dan pernyataan – pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan; (v) disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu kita melihat apa yang kita katakan dan untuk mengatakan apa yang kita lihat.
Adapun pengertian terminologis filsafat yang diuraikan lebih lanjut adalah definisi filsafat menurut plato, Aristoteles, Rene Descartes, Immanuel Kant, Ali Mudhofir, dan Notonagoro, Harold H Titus, Ibnu sina dan Driyarkara.

Filsafat sebagai Cara Berpikir


Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau berpikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau berpikir secara global/menyeluruh, atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan. Berpikir yang demikian ini sebagai upaya untuk dapat berpikir secara tepat dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

Metode Berfilsafat


Istilah metode berasal dari kata Yunani, methodeuo yang berarti mengikuti jejak atau mengusut, menyelidiki dan meneliti yang berasal dari kata methodos dari akar kata meta (dengan) dan hodos (jalan). Dalam hubungan dengan suatu upaya yang bersifat ilmiah, metode berarti cara kerja yang teratur dan sistematis yang digunakan untuk memahami suatu objek yang dipermasalahkan, yang merupakan sasaran dari bidang ilmu tertentu. Metode yang benar dan tepat akan menjamin kebenaran yang diraih.

Objek Filsafat


Objek adalah sesuatu yang merupakan bahwa dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan.Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek,yang dibedakan menjadi dua,yaitu objek material dan objek formal.
Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipIkirkan. Objek yang dipikirkan oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada. ”Objek filsafat itu bukan main luasnya”, tulis Louis Katt Soff, yaitumeliouti segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia. Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif, maka manusia sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang ada dan mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat ialah mencari keterangan sedalam-dalamnya.

Kegunaan Berfilsafat dalam Pandangan Umum


Berikut adalah kegunaan berfilsafat dalam pandangan umum, antara lain:

1.     Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia lebih mendidik dan membangun diri sendiri. Sifat yang khusus bagi seorang filsuf ialah bahwa sesadar-sadarnya apa saja yang termasuk dalam kehidupan manusia, Tetapi dalam pada itu juga mengatasi dunia itu, Sanggup melepaskan diri, menjauhkan diri sebentar dari keramaian hidup dan kepentingan-kepentingan subyektif untuk menjadikan hidupnya sendiri itu obyek peyelidikannya. Dan justru kepentingan-kepentingan dan keinginan-keinginan subyektif itu maka ia mencapai keobyektifan dan kebebasan hati, Yang perlu buat pengetahuan dan penilaian yang obyektif dan benar tentang manusia dan dunia. Dan sifat ini, sifat mengatasi kesubyektifan belaka, Sifat melepaskan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan sendiri,

Kegunaan dan Tujuan Filsafat secara Praktis


Daya upaya manusia untuk memikirkan seluruh kenyataan dengan sedalam-dalamnya itu tak dapat tiada pasti berpengaruh atas kehidupannya. Hingga dengan sendirinya bagian filsafat yang teoritis akan bermuara pada kehendak dan perbuatan yang praktis. Seseorang menginginkan pengertian agar dapat berbuat menurut pengetahuan yang kita peroleh itu.

Keutamaan dalam Berfilsafat


Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta, maknanya dan nilainya.
Dr. Oemar A. Hosein mengatakan: Ilmu memberi kepada kita pengetahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran.

Filsafat Kebudayaan


Perlu disadari bahwa manusia sebagai pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara hidup dalam suatu sosial budaya. Maka membutuhkan pewarisan dan pengambangan sosial budaya yang dilakkan melalui pendidikan. Agar pendidikan berjalan dengan baik. Maka membutuhkan filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan pedoman pelaksanaannya. Karena pendidikan harus secara fungsamental yang berazas filosofis yang menjamin tujuan untuk meningkatkan perkembangan sosial budaya, marbtabat bangsawa, kewibawaan dan kejayaan negara.

Filsuf Tan Malaka


Pemikiran Tan Malaka secara konsisten, didasarkan pada filsafat dan pandangan hidup Madilog yang merupakan landasan dasar dan harus disadari oleh kaum proletar Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Madilog hadir, berangkat dari keprihatinan Tan Malaka kepada kaum proletarian yang terlalu tenggelam dengan dunia takhayul dan mistis yang menjadikan mereka tidak realistik dan tak punya nyali untuk bergerak melawan imperalisme. Kaum proletarian hanya bergantung, enggan berubah dan terkesan menunggu datangnya Ratu Adil yang akan membebaskan mereka pada keterpurukan, yang mana cerita itu belum tentu benar adanya (takhayul). Dalam filsafat pemikirannya, Tan Malaka menyebut masalah pelik ini sebagai logika mistika. Untuk mengatasi hal tersebut, Tan Malaka menyodorkan tiga hal sebagaisenjata penangkalnya, yakni Materialisme, Dialektika dan Logika (MADILOG).

Perbedaan Filsafat Barat dengan Filsafat Timur


Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya Barat cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budaya Timur. Budaya Barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil pola pemikirannya membuah sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya m meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal (irasional).

Perkembangan Filsafat Timur


Filsafat Timur telah melahirkan banyak peradaban besar serta memberikan kontribusi keilmuan bukan hanya untuk dunia Timur tetapi juga dunia barat. Filsafat Timur merupakan produk pemikiran filosofis masyarakat Asia terutama masyarakat China, India, Jepang, Islam dan beberapaa daerah Asia lainnya. Masing-masing pemikiran Filsafat mereka sangat plural dengan kondisi budaya dan sosial yang ada. Filsafat China terbagi menjadi dua pemikiran Filsafat antara Filsafat Konfusianisme dan Taoisme, Filsafat India terbagi menjadi dua golongan Filsafat Hindu dan Buddhisme, Filsafat Islam secara garis besar terbagi menjadi filsafat teoretis (al-hikmah al-nazhariyyah) dan filsafat praktis (al-hikmah al-‘amaliyyah).

Perkembangan Filsafat Barat


Dunia modern yang sangat komplek dengan berbagai keragaman akan teori yang muncul tidak bisa terlepas dari parktik budaya kuno filsafat. Dari mulai sistem hukum, pemerintahan, ekonomi, politik hingga dunia teknologi yang sanagt dominan dalam mempengaruhi pola pikir kehidupan masyarakat dan berbagai hal keilmuan lainnya berakar dari filsafat.

Filsafat Ekonomi Islam Sebagai Implikasi Tauhid


Filsafat Ekonomi merupakan prinsip dari sebuah system ekonomi yang dibangun. Filasafat ekonomi inilah yang menjadi pedoman dalam kegiatan ekonomi. Dari filsafat ekonomi dapat diturunkan tujuan yang hendak dicapai, misalnya tujuan kegiatan ekonomi produksi, distribusi, pembangunan ekonomi dan sebagainya. Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada konsep triangle:

Filsafat Ekonomi Islam


Filsafat ekonomi, merupakan dasar dari sebuah sistem ekonomi yang dibangun. Berdasarkan filsafat ekonomi yang ada dapat diturunkan tujuan-tujuan yang  hendak dicapai, misalnya tujuan kegiatan ekonomi konsumsi, produksi, distribusi, pembangunan ekonomi, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dsb.

Relevansi Filsafat Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


Pancasila sebagai suatu sistem filsafat bangsa yang merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral, maupun norma kenegaraan. Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa


Filsafat pancasila adalah hasil berpikir atau pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang oleh bangsa Indonesia yang di anggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma,nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

Filsafat dan Hakekat Penelitian


Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafat, sistematika filsafat itu biasanya terbagi atas tiga cabang besar filsafat yaitu: teori pengetahuan, teori hakekat dan teori nilai.
Isi filsafat ditentukan oleh objek

Filsafat dalam Pembelajaran Matematika


Dalam pembelajaran matematika sejak dini siswa sudah di didik untuk menggunakan logika sehari-hari yang tentunya akan menjadi lebih mudah bagi siswa dalam menerima dan memahami pelajaran matematika. Penyampaian materi pelajaran matematika menjadi sangat menarik dan lebih diutamakan dengan bimbingan guru. Dengan ini siswa mampu menemukan konsep dan rumus-rumus matematika dasar sehingga siswa sangat menyukai dan menumbuhkan semangat eksplorasi dunia angka, bilangan dan konsep matematika yang lebih rumit

Filsafat Sosiologi



Sosiologi ilmu adalah sebuah disiplin yang secara teoritis berusaha menganalisis kaitan antara pengetahuan dengan kehidupan dengan secara metedologis beruapaya menelusuri bentuk-bentuk yang diambil oleh kaitan itu dalam perkembangan intelektual manusia. Disiplin ini dirintis oleh Max Scheler dan diperkokoh oleh Karl Manheim.

Antropologi dalam Perspektif Filsafat



Dari pengertianya antropologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki seluk beluk, asal-mula manusia, dan kebudayaan yang terjadi di kehidupan masa lalu. Hubungan filsafat dengan manusia melahirkan filsafat manusia,

Filsafat Pendidikan Sebagai Disiplin Ilmu



Dalam arti sempit pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar yang direncanakan dengan materi terorganisasi, dengan meteri terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam system pengawasan dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. Dalam arti luas pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman

Selasa, 06 Desember 2016

Sejarah Perkembangan Filsafat Islam



Jalaluddin dan Usman Said dalam bukunya Filsafat Pendidkan Islam Konsep dan Perkembangan mengemukakan perkembangan periodisasi filsafat pendidikan Islam sebagai berikut:

Ontologis Pemerintahan dalam Filsafat



Ada tiga kajian pokok dalam filsafat yaitu ontologi, epistemologi dan axiologi. Dengan menganalisis melalui filsafat akan menjadi garis demarkasi ilmu pemerintahan yang sesungguhnya dengan ilmu yang lainnya karena banyak perdebatan tentang eksistensi pemerintahan sebagai sebuah ilmu apakah pemerintahan hanyalah sebagai seni yang tidak memilki sistematika pembahasan yang tidak jelas ataukah merupakan ilmu pengetahuan

Filsafat Politik Buya Hamka



Buya Hamka dalam karyanya tidak memberikan definisi secara jelas tentang syūra. Ia menjelaskan bahwa al-Qur'an dan hadis tidak memberikan informasi detail tentang bagaimana melakukan syūra. Sebagai bahan pertimbangan Rasulullah dalam hal ini memakai menteri-menteri utama

Proses Terjadinya Alam Semesta berdasarkan Pandangan Filsafat



Filsafat juga menjelaskan tenang proses terjadinya alam semesta. Penasaran bagaimana filsafat memandang proses terjadinya alam semesta? Check this out!

Filsafat Ketuhanan Islam



Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta, dan kata Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta terhadap ilmu atau hikmah. Terhadap pengertian seperti ini al-Syaibani mengatakan bahwa filsafat bukanlah hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha

Konsep Ketuhanan menurut Ahli Filsafat



Watak pemahaman ketuhanan dalam tradisi Yunani mencakup unsur agama dan filsafat. Ide pertama tentang Tuhan terdapat dalam Iliad and Odyssey karya Homer, yang menggambarkan adanya dewa-dewa yang memerintah alam, yang paling tinggi adalah Zeus, dewa keturunan. Zeus mempunyai anak-anak yang juga menjdi dewa-dewa

Filsafat Wujud dalam Pandangan Ibnu Sina



Mengenai Wujud Tuhan, Ibnu Sina memiliki pendapat yang berbeda dari Ibnu Farabi. Ibnu Sina bahwa Akal Pertama mempunyai dua sifat; sifat wajib wujudnya, sebagai pancaran dari Allah, dan sifat mungkin wujudnya jika ditinjau dari hakekat

Filsafat Jiwa menurut Ibnu Sina



Menurut pendapat Ibnu Sina, jiwa manusia merupakan satu unit yang tersendiri dan mempunyai wujud terlepas dari badan. Jiwa manusia timbul dan tercipta tiap kali ada badan yang sesuai dan dapat menerima jiwa lahir di dunia ini. Sungguhpun jiwa manusia tidak

Jenis-jenis Kebenaran dalam Filsafat Ilmu



. Teori Corespondence
Masalah kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita oyek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.

Cara Menemukan Kebenaran



Cara menemukan kebenaran , terkait dengan sebuah pilihan hidup. Dalam setiap berfikir filsafat , tentu berhadapan dengan sebuah kebenaran. Cara penemuan kebenaran berbeda beda , kebenran dapat dilihat secara ilmiah dan non ilmiah . menurut Kasmadi dkk adalah sebagi berikut : (1) penemuan secara kebetulan , adalah penemuan yang berlangsung secara tanpa sengaja, (2) Penemuan
coba dan ralat , terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil dan tidak akan berhasil kebenaran yang dicari,

Kematian dan Filsafat



Kematian sebagai “Masalah”
Jadi, apa yang membuat kematian menjadi suatu “masalah”? Jika salah seorang anggota keluarga meninggal (dilahap kematian), orang otomatis kehilangan kepala dinginnya. Emosi, kesedihan dan ketakutan menikam jiwanya. Daya analisis dan kemampuan nalar langsung meredup.
Kemampuan kematian untuk menghancurkan nalar dan membangkitkan ketakutan amatlah besar. Kematian menyergap langsung. Ia tak dapat ditebak. Ia merusak harmoni di dalam keluarga dan di dalam hubungan antar manusia, yang telah diusahakan dengan segala daya sebelumnya. Inilah alasan, mengapa kematian menjadi suatu “masalah”.

Arti Hidup dalam Perspektif Ilmu Filsafat



Filosofi hidup hampir berkaitan dengan prinsip hidup. Semua orang yang masih eksis mempunyai pegangan hidup, tujuan hidup, prinsip hidup maupun filosofi hidup. Tentunya hal ini cukup berbeda di antara satu dengan lainnya dalam menyikapinya. Karena, setiap orang itu tidak sama, setiap orang itu unik, setiap orang merupakan mahluk individualisme yang membedakan satu dengan lainnya.

Filsafat dari Phytagoras



Mengenai riwayat hidupnya , ia dilahirkan di pulau Samos, Lonia.tanggal dan tahunnya tidak diketahui pasti. Ia juga tidak meninggalkan tulisan-tulisan sehingga apa yang perlu diketahui Pythagoras diperlukan kesaksian-kesaksian. Menurut Aristoxenos seorang murid Aristoteles, Pythagoras pindah ke kota kroton, Italia Selatan karena tidak setuju dengan pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani. Di kota ini ia mendirikan sekolah agama, selama 20 tahun di kroton, kemudian pindah ke Metapontion dan meninggal di kota ini.

Sejarah Filsafat Yunani Kuno



Orang yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos  (dongeng-dongeng).

Falsafah Masyarakat Jawa Kuno



Filosofi Jawa dinilai sebagai hal yang kuno, ndeso dan ketinggalan jaman. Padahal, filosofi leluhur tersebut berlaku terus sepanjang hidup. Warisan budaya pemikiran orang Jawa ini bahkan mampu menambah wawasan kebijaksanaan dan mengajarkan hidup kita agar  senantiasa “Eling lan Waspodo”

Filsafat untuk Pemimpin



Kepemimpinan Inspiratif
Di dalam semua proses ini, peran pemimpin amatlah besar. Tentu saja bukan sembarang pemimpin, melainkan pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan. Dari sudut pandang filsafat, saya melihat setidaknya ada tujuh dimensi kepemimpinan yang mesti ada.

Keutamaan Filsafat Pendidikan



Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Sementara Pendidikan adalah upaya manusia dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karyanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.

Integrasi Urusan Ekonomi dan Etika dalam Filsafat Ekonomi Aristoteles


Menurut Aristoteles, kebutuhan manusia (man’s need) tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya (man’s desire) yang relatif tak terbatas. Kegiatan produksi yang semata-mata untuk memenuhi hasrat manusia yang tanpa batas dikecamnya sebagai tidak adil (unnatural).oeconomia dan chrematistike.

Pembangunan Masyarakat dengan Filsafat



Ini adalah sebuah refleksi saya ttg uraian filsafat pembangunan masyarakat yang kemarin diungkapkan oleh Prof. Enceng. Pada dasarnya pembangunan merupakan usaha untuk menuju kepada sesuatu yang lebih baik dengan menggunakan berbagai cara, tentunya dengan cara yang baik.

Ternyata Belajar Filsafat Itu Penting!



Pernahkah anda bertanya dalam hati, apa tujuan hidup ini? Atau mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Memang, agama memberikan jawaban. Namun, apakah anda puas dengan jawaban yang diberikan agama?

Filsafat Pancasila



Filsafat menurut J. Greet adalah ilmu pengetahuan yang timbul dari prinsip-prinsip mencari sebaab-mushababnya yang terdalam. Secara sederhana filsafat dapat diartikan sebagai kebenaran yang sejati. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai filsafat pancasila akan dibahas di bawah ini.

Manusia dalam Kaca-Mata Filsafat



Manusia menurut Paulo Freire mnusia merupakan satu-satunya mahluk yang memiliki hubungan dengan dunia. Manusia berbeda dari hewan yang tidak memiliki sejarah, dan hidup dalam masa kini yang kekal, yang mempunyai kontak tidak kritis dengan dunia, yang hanya berada dalam dunia. Manusi dibedakan dari hewan dikarenakan kemampuannya untuk melakukan refleksi (termasuk operasi-operasi intensionalitas, keterarahan, temporaritas dan trasendensi) yang menjadikan mahluk berelasi dikarenakan kapasitasnya untuk meyampaikan hubungan dengan dunia. Tindakan dan kesadaran manusia bersifat historis manusia membuat hubungan dengan dunianya bersifat epokal, yang menunjukan disini berhubungan disana, sekarang berhubungan masa lalu dan berhubungan dengan masa depan. manusia menciptakan sejarah juga sebaliknya manusia diciptakan oleh sejarah. (Denis Collin, Paulo Freire Kehidupan, Karya dan Pemikirannya, 2002).

Filsafat Cinta dan Kasih Sayang



Para Sufi berkata bahwa alasan penciptaan adalah karena Yang Mahasempurna ingin mengetahui diri-Nya, dan melakukannya dengan membangkitkan cinta dari sifat-Nya dan membuatnya menjadi obyek cinta, yang merupakan keindahan. Dengan makna ini, para darwis saling menghormati satu sama lain dengan berkata, "Ishq Allah, Ma'bud Allah" -- 'Allah adalah cinta dan Allah adalah [kekasih] yang dicintai.'

Kontribusi Filsafat dalam Kehidupan Sehari-hari



Hidup yang tak dipikirkan adalah hidup yang tak pantas dijalani” begitu kata sokrates ketika ia masih hidup. Ia memandang bahwa hidup yang bermakna dan berkualitas tinggi itu harus dijalani dengan menggunakan pikiran yang dimiliki manusia. Proses berpikir merupakan menggunakan pikiran yang dimiliki manusia. Proses berpikir merupakan suatu kemampuan yang melekat pada makhluk manusia yang berbeda dengan spesies lainnya, yaitu binatang dan tumbuhan. Menurut Aristoteles, filsuf yunani kuno, nalarlah yang membedakan manusia dari binatang, sedangkan seluruh fungsi tubuh yang lain sama dengan binatang.

Hubungan Filsafat dengan Ilmu Logika



Filsafat adalah kegiatan/hasil pemikiran/permenungan yang menyelidiki sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna dibalik kenyataan atau teori yang ada untuk disusun dalam sebuah system pengetahuan rasional.

Filsafat dan Matematika sebagai Pengetahuan Rasional



Para ahli filsafat disebut filosof yaitu orang yang mencintai dan mencari kebijaksanaan atau kebenaran. Orang yang senantiasa mencintai kebijaksanaan akan selalu tertarik untuk mencari kebenaran. Filosof bukan orang yang bijaksana atau yang berpengetahuan yang selalu benar, melainkan orang yang sedang belajar mencari kebenaran dan kebijaksanaan.

Hubungan Filsafat dengan Pendidikan



Secara garis besar pengertian pendidikan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: a). pendidikan, b). teori umum pendidikan, dan c). ilmu pendidikan.

Teori-teori Kebenaran dalam Filsafat

Bagaimana Filsafat Memandang Kebanaran?

Cabang-cabang Filsafat Ilmu


Bagi pemula yang baru mempelajari bidang filsafat, matafisika merupakan cabang filsafat yang paling sulit dipahami. Cabang filsafat ini merupakan kajian filsafat yang menmbahas prinsip-prinsip paling Universal yang berkaitan dengan Manusia,  Alam, dan Tuhan. Metafisika juga membahas tentang sesuatu di luar kebiasaan atau beyond nature, maupun hal-hal mendasar di luar pengalaman manusia (immediate experience).

Aliran Filsafat Ilmu



Dari waktu kewaktu , filsafat ilmu telah melahirkan sekian banyak aliran pemikiran. Berbagai aliran filsafat ilmu sebenarnya penting dan memiliki kelebihan masing-masing. Berikut adalah aliran-aliran yang sudah cukup baku dalam filsafat ilmu adalah sebagai berikut.

Minggu, 04 Desember 2016

Enterpreneurship menjadi Koperasi Informal



Islam melarang umatnya merendahkan martabat dengan mengemis atau mengandalkan hidup dari orang lain. Oleh karena itu, setiap individu wajib bekerja dan berusaha menjalankan bisnis sesuai peluang, minat, bakat, dan keahlian yang dimiliki. Sebenarnya yang dibutuhkan oleh kaum miskin bukanlah bantuan langsung tunai melainkan kesempatan usaha untuk mendapatkan nafkah hidupnya.

Sejarah Kue Lapis Legit


Bagi Anda yang asli Indonesia, tentu Anda tahu atau pernah merasakan kenikmatan kue lapis legit. Kue yang unik bentuk dan teksturnya serta legit dan enak rasanya ini memang merupakan kue favorit orang Indonesia. Namun tahukah Anda jika sebenarnya kue lapis legit bukan benar-benar asli Indonesia? Kue yang  memiliki banyak lapisan ini sebenarnya merupakan ciptaan warga Belanda. Untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah kue legit nan manis ini, Anda bisa membaca ulasan dibawah ini.

Indonesia Punya Bakwan

Siapa yang tidak menyukai makanan yang satu ini? Salah satu makanan yang paling diminati ini kadang hanya sekedar makanan saja. Jarang sekali orang yang mengetahui cerita dibalik sebuah makanan yang bernama bakwan. Berikut akan dijelaskan.

Wayang Petruk


PETRUK adalah anak Gandarwa (sejenis Jin) dan merupakan anak angkat Semar yang kedua setelah Gareng. Petruk mempunyai julukan Kanthong Bolong (suka berderma), Doblajaya (pandai). Dan memang Petruk adalah yang paling pandai diantara kedua saudaranya.

Bagong


Dalam kisah pewayangan tokoh bagong digambarkan sebagai sosok yang bertubuh gemuk, bermata bulat lebar, bermulut lebar dan memiliki watak yang gemar bercanda atau bergurau. Bagong lahir dari bayangan Sang Hyang Semar atau Bathara Ismaya yang diturunkan ke dunia. Konon Bagong adalah anak angkat ketiga Semar setelah Gareng dan Petruk. Bagong dalam filosofi pewayangan memiliki watak yang jujur dan juga sabar, Ia tak pernah berteriak ataupun memberontak saat keadaan terjepit, Ia tak pernah marah ataupun protes atas himpitan atau tekanan yang menimpa dirinya.

Nala Gareng


Gareng ialah anak Gandarwa (sebangsa jin) yang diambil anak angkat pertama oleh Semar. Nama lain gareng adalah : Pancalpamor ( artinya menolak godaan duniawi ) Pegatwaja ( artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak suka makan makanan yang enak-enak yang memboroskan dan mengundang penyakit. Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia senantiasa berbuat baik).

Punakawan


Sejak Islam datang dan disebarkan, wayang kulit Purwa (awal) telah mengalami perubahan. Budaya keislaman dalam wayang kulit purwa tak hanya dijumpai pada wujudnya saja, tetapi juga pada istilah-istilah dalam bahasa pedalangan, bahasa wayang, nama tokoh wayang, dan lakon (cerita) yang dipergelarkan.

Wayang Semar

 
 
Sebagai orang Jawa, tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya wayang. Karena wayang kulit ini sangat identik dengan kesenian dari Jawa. Pertunjukan wayang biasanya dimainkan oleh dalang dan seringkali dipentaskan semalam suntuk. Lakon yang dimainkan pun juga bermacam-macam. Umumnya mengangkat kisah Mahabharata dan Ramayana.

Tumpeng

Nasi tumpeng, atau yang banyak dikenal sebagai ‘tumpeng’ saja merupakan salah satu warisan kebudayaan yang sampai saat ini masih dipercaya untuk dihadirkan dalam perayaan baik yang sifatnya simbolis maupun ritual. Tumpeng sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya ketika memperingati momen dan peristiwa penting. Tempat dihadirkannya tumpeng ini pun di desa-desa maupun di kota-kota besar. Dimulai dari masyarakat di pulau Jawa, Madura dan Bali, kini penggunaan tumpeng sudah menyebar ke bagian pelosok nusantara lainnya bahkan ke mancanegara seperti Malaysia, Singapura bahkan Belanda. (dikenal dengan nama rijstafel). Meskipun diyakini berasal dari Pulau Jawa, masyarakat seluruh Indonesia sudah memaklumi dan mengenalnya dengan baik. Di balik tradisi tumpeng yang biasa dipakai dalam acara ‘selametan’, terdapat nilai-nilai yang sifatnya filosofis. Tumpeng mengandung makna-makna mendalam yang mengangkat hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan alam dan dengan sesama manusia.

Halaqah Cinta

Ribuan malam menatap bintang dan harapan
Dan ribuan siang menahan terik penantian
Mungkin Tuhan ingin kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan dalam do'a-do'a mendekatkan jarak kita
Tuhan pertemukan aku dengan kekasih pilihan
Seseorang yang mencintaiMu mencintai RosulMu
Di multazam ku meminta
Ribuan pagi menatap terbit matahari
Dan ribuan senja menahan gemuruh di dada
Mungkin Tuhan ingin kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan dalam do'a-do'a mendekatkan jarak kita
Hingga malaikat tersenyum do'akan kita
Menguatkan keyakinan di hati
Tuhan persatukan aku dengan kekasih pilihan
Seseorang yang kan menemani ku menuju surgaMu
Halaqah cinta tempat hati bertemu
Halaqah cinta tempat hati bersatu

Sejarah Filsafat Abad Pertengahan



Filsafat barat Abad Pertengahan (479-1492 M) juga dapat dikatakan sebagai “Abad Gelap”, karena pendapat ini didasarkan pada pendekatan sejarah gereja. Memang saat itu, tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia. Para ahli fikir saat itu tidak lagi memiliki kebebasan untuk berfikir. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan ajaran gereja orang yang mengemukakannya akan mendapatkan hukuman berat. Pihak gereja melarang diadakannya  penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama. Karena itu, kajian terhadap agama/teologi yang tidak berdasarkan larangan yang ketat. Yang berhak melaksanakan penyelidikan terhadap agama hanyalah pihak gereja. Walaupun demikian, ada juga yang melanggar larangan tersebut dan mereka dianggap orang murtad dan kemudian diadakan pengejaran (inkuisisi). Pengejaran terhadap orang-orang murtad ini mencapai puncaknya pada saat Paus Innocentius III di akhir XII, dan yang paling berhasil dalam pengajaran orang-orang murtad ini di Spanyol.

Filsafat Aristoteles



Filsafat merupakan akar dari semua ilmu pengetahuan sehingga disebut sebagai The Mother of Science. Karakteristik ilmu filsafat yang mencakup menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang; Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala); spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang baru pula. Karakteristik tersebut dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lain.
Perlu diketahui bahwa ilmu filsafat lahir pada zaman Yunani kuno. Filsafat pada masa itu mengalami perkembangan dan penekanan pada aspek yang berbeda. Filsafat cenderung menekankan penggunaan akal dan hati dalam proses berpikir manusia. Ilmu filsafat mengalami periodesasi dalam perkembangannya yaitu filsafat yunani kuno, filsafat abad pertengahan, filsafat abad modern, dan filsafat abad pasca modern.

Filsafat Pendidikan



A. Pengertian Filsafat Pendidikan
Pandangan fislafat pendidikan sama dengan perananya merupakan landasan filosofis yang menjiwai seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Dimana landasan filsofis merupakan landasan yang berdasarkan atas filsafat. Landasan filsafat menalaah sesautu secara radikal, menyeluruh, dan konseptual tentang religi dan etika yang bertumpu pada penalran. Oleh karena itu antara filsafat dengan pendidikan sangat erat kaitannya, dimana filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarkaat sedangkan pendidikan berusahan mewujudkan citra tersebut.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengani realita, maka dikupaslan antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidik. Disamping itu, pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan danperkembangan anak akan berhubungan dan berkenalan dengan realita. Semuanya itu dapat disampaikan kepada flsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan tinjauan untuk memperkembangkan diri. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Relasi antara Filsafat, Ilmu, dan Agama



Bahwa yang dicari oleh filsafat adalah kebenaran. Demikian pula ilmu. Agama juga mengajarkan kebenaran. Kebenaran dalam filsafat dan ilmu adalah "kebenaran akal", sedangkan kebenaran menurut agama adalah "kebenaran wahyu". Kita tidak akan berusaha mencari mana yang benar atau lebih benar di antara ketiganya, akan tetapi kita akan melihat apakah ketiganya dapat hidup berdampingan secara damai. Meskipun filsafat dan ilmu mencari kebenaran dengan akal, hasil yang diperoleh baik oleh filsafat maupun ilmu juga bermacam-macam. Hal ini dapat dilihat pada aliran yang berbeda-beda, baik di dalam filsafat maupun di dalam ilmu. Demikian pula terdapat bermacam-macam agama yang masing-masing mengajarkan kebenaran. Bagaimana mencari hubungan antara ilmu, filsafat dan agama akan diperlihatkan sebagai berikut:

Tinjauan lebih jauh mengenai Filsafat Ilmu



Pengertian menurut beberapa ahli:
1.        Robert Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingn terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.
2.        Peter Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
3.        Lewis White Beck
Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
4.        John Macmurray
Filsafat ilmu terutama bersangkutan dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan umum, prasangka-prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau yang berasal dari keasyikan dengan ilmu.

Ruang lingkup
Bidang garapan Filsafat Ilmu terutama diarahkan pada komponenkomponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
A.      Ontologi ilmu
meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagai­mana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn). Paham monisme yang terpecah menjadi idealisme atau spiritualisme, Paham dua­lisme, pluralisme dengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhimya menentukan pendapat bahkan ke­yakinan kita masingmasing mengenai apa dan bagaimana (yang) ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.
B.      Epistemologi ilmu
meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand), akal budi (Vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya modelmodel epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, feno­menologi dengan berbagai variasinya. Ditunjukkan pula bagai­mana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik be­serta tolok ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu seped teori ko­herensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif.
C.      Akslologi llmu
meliputi nilalnilal (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau ke­nyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasansimbolik atau pun fisikmaterial. Lebih dari itu nilainilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu.
Dalam perkembangannya Filsafat llmu juga mengarahkan pandangannya pada Strategi Pengembangan ilmu, yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampal pada dimensi ke­budayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau keman­faatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan 

Referensi: Buku Filsafat Ilmu (Konsep Sejarah dan Pengembangan Metode Ilmiah) 

Wahana Berpikir Orang Berfilsafat


Berfikir filsafat menjadi ciri orang yang beradab, masyarakat beradab adalah orang yang mencoba menggunakan akal budi untuk memecahkan problem. Itulah sebabnya, dalam prilaku hidup orang yang gemar berfikir filsafat selalu penuh dengan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu yang dimaksud tentu didukung oleh sejumlah data yang jelas, akuntabel, dan valid. Dengan demikian berfikir filsafat menandai orang yang kritis.

Senin, 21 November 2016

Jadi Kamu Pilih yang Mana?????

Filsafat itu ada dalam diri kita sendiri yakni buah pemikiran yang bersumber dari akal dan hati nurani. "Jika kamu berjalan di pinggir jalan yang ramai kemudian bertemu dengan pengemis tua renta yang buta kemudian ingin menyebrang jalan, lalu apa yang akan kamu lakukan?"
Jika itu merupakan soal pilihan ganda, dan kamu disuruh memilih jawaban yang disediakan yakni pilhan jawaban pertama adalah membiarkan saja, pilihan jawaban ke dua yakni bertanya terlebih dahulu pada pengemis tersebut apa agamanya, kemudian jika seagama dengan kita baru kita akan menolongnya dan pilihan jawaban yang terakhir adalah menolongnya dengan membantu untuk menyebrangkan jalan. Jadi apa pilihan jawaban hatimu? Tentu saja sebagian besar kamu akan memilik jawaban yang ketiga bukan? Kita akan memilik untuk membantu menyebrangkan jalan tanpa banyak basa basi. Jadi.... Yhaaaa itulah filsafat yang sesungguhnya/

Bagaimana Filsafat Memandang Adanya Benar dan Salah

Jika pertanyaannya seperti itu jawabannya adalah karena adanya pikiran manusia. Pertanyaan yang benar adalah apakah yang benar itu sesuai dengan ruang dan waktu atau tidak.
Kebenaran logika adalah konsisten. Kebenaran pengalaman adalah korespondensi. Sedangkan kebenaran spiritual adalah absolut. Kebenaran diriku adalah subjektif. Kebenaran kita itu adalah objektif. Kebenaran para dewa adalah paralogos. Kebenaran para daksa adalah faktanya. Kebenaran kapitalis adalah modalnya. Kebenaran skeptis adalah keraguannya. Kebenaran fallibis adalah kesalahannya. Kebenaran dunia adalah plural. Kebenaran soiritual adalah tunggal. Kebenaran idealis adalah tetap. Kebenaran realis adalah relatif. Kebenaran langit adalah aksioma. Kebenaran bumi adalah konkret. Kebenaran subjek addalah predikatnya. Kebenaran predikat adalah subjeknya. Kebenaran normatif adalah onologinya. Kebenaran estetika adalah keindahannya. Kebenaran matematika adalah koherensinya. Kebenaran tindakan adlah tulisannya. Kebenaran tulisan adalah ucapannya. Kebenaran ucapan adalah pikirannya. Kebenaran pikiran adalah spiritualnya. Kebenaran statistika adalah validitasnya. Kebenaran psikologi adalah gejala jiwanya. Kebenaran isi adalah wadahnya. Kebenaran filsafat adalan intensi dan eksistensinya.

By: Marsigit

Garis Khatulistiwa

Dalam geografi, garis khatulistiwa (dari bahasa Arab: خط الاستواء) atau ekuator (dari bahasa Inggris equator) merupakan sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet. Garis khatulistiwa ini membagi Bumi menjadi dua bagian belahan bumi utara danbelahan bumi selatan. Garis lintang ekuator adalah 0°. Panjang garis khatulistiwa Bumi adalah sekitar 40.070 km.
Di khatulistiwa, matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari dalam equinox. Maka durasi masa siang hari sama sepanjang tahun kira-kira 12 jam.
Antara equinox Maret dan September, latitud bagian utara Bumi menuju Matahari yang dikenal sebagai Tropic Cancer, bagian bumi paling utara di mana Matahari dapat berada tepat di atas kepala. Bagian selatan Bumi terjadi antara equinox bulan September dan Maret dinamakan Tropic Capricorn.
Bagian bumi yang dilewati garis khatulistiwa ini kebanyakan samudera.

Burung Garuda Lambang Indonesia

Burung garuda berwarna kuning emas mengepakkan sayapnya dengan gagah menoleh ke kanan. Dalam tubuhnya mengemas kelima dasar dari Pancasila.  Di tengah tameng yang bermakna benteng ketahanan filosofis, terbentang garis tebal yang bermakna garis khatulistiwa, yang merupakan lambang geografis lokasi Indonesia.  Kedua kakinya yang kokoh kekar mencengkeram kuat semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda, Namun Tetap Satu“.
  • Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
  • Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
  • Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
  • Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:
    • 17 helai bulu pada masing-masing sayap, melambangkan tanggal 17 hari kemerdekaan indonesia.
    • 8 helai bulu pada ekor,melambangkan bulan agustus.
    • 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor dan 45 helai bulu di leher, melambangkan tahun kemerdekaan indonesia yaitu  tahun 1945.
  • Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
  • Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
  • Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
  • Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila.

Benarkah Ada Keburukan Dalam Bulan Safar ?

Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam penanggalan hijriyah. yaitu bulan kedua setelah Muharam dalam kalendar Islam (Hijriyah) yang berdasarkan tahun Qamariyah (perkiraan bulan mengelilingi bumi). Secara etimologi, Shafar adalah Bahasa Arab yang memiliki sejumlah arti di antaranya kosong, kuning, dan nama penyakit.

Mau Jadi Apa

Semenjak kecil hingga saat ini, kalimat itu masih saja terucap dari mulut orangtuaku. Entah karena aku yang terlalu bandel, egois, atau memang masih ingin dimanja?
Seharusnya kalimat itu sudah tidak lagi terucap dari mulut mereka. Seharusnya kalimat yang terucap adalah "Ibu bangga kepadamu nak" atau "Bapak gak sia-sia nyekolahin kamu sampe mandi keringat".
Setiap orangtua ketika sudah merasa jengkel kepada anaknya, sudah dapat dipastikan kalimat tersebut seraya menyambar seperti kilat ketika hujan datang. Mengisi musik rintik-rintik hujan. "Boommm" mengagetkan dan membuat takut.
Akan tetapi dibalik kalimat tersebut sebenarnya tersimpan harapan dari orangtua kita. Mereka menginginkan anaknya untuk giat dalam melakukan kegiatan-kegiatan. Sadarkah? Mereka selalu mendukung apa yang ingin kamu lakukan. Mereka rela mengorbankan waktu istirahat mereka untuk mengantarmu ke sekolah. Mereka rela bangun pagi-pagi untuk menyiapkan perlengkapan sekolahmu.
Teman-teman sudah seharusnya kita menjadi lebih dewasa dalam menyikapi setiap perbuatan. Kita harus lebih selektif lagi dalam mengikuti aktivitas-aktivitas. Kita juga harus bermanfaat bagi oranglain. Semangat berjuang ya teman-temanku!!!!

Masuknya Islam di Banten




Berdasarkan data arkeologis, diketahui bahwa awal mula masyarakat Banten adalah beragama Hindu. Yang mana dipengaruhi oleh beberapa kerajaan yakni Tarumanegara, Sriwijaya, dan Kerajaan Sunda.
Dalam Babad Banten diceritakan bagaimana Sunan Gunung Jati bersama Maulana Hasanuddin melakukan penyebaran agama Islam secara intensif kepada penguasa Banten Girang beserta penduduknya. Beberapa cerita mistis juga mengiringi proses Islamisasi di Banten, termasuk ketika pada masa Maulana Yusuf mulai menyebarkan dakwah kepada penduduk pedalaman Sunda, yang ditandai dengan penaklukan Pakuan Pajajaran.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Banten pada Zaman Kerajaan Kesultanan



Berdirinya kerajaan ini atas inisiatif Sunan Gunung Jati pada 1524, setelah sebelumnya mengislamkan Cirebon. Awalnya, Banten merupakan bagian dari wilayah Pajajaran yang Hindu, namun setelah Demak berhasil menghalau pasukan Portugis di Batavia, Banten pun secara tak langsung berada di bawah kekuasaan Demak. Semasa Sunan Gunung Jati, Banten masih termasuk kekuasaan Demak. Pada tahun 1552, ia pulang ke Cirebon dan Banten diserahkan kepada anaknya, Maulana Hasanuddin.
A. Kehidupan Politik

Sultan pertama Kerajaan Banten ini adalah Sultan Hasanuddin yang memerintah tahun 1522-1570. Ia adalah putra Fatahillah, seorang panglima tentara Demak yang pernah diutus oleh Sultan Trenggana menguasai bandarbandar di Jawa Barat. Pada waktu Kerajaan Demak berkuasa, daerah Banten merupakan bagian dari Kerajaan Demak. Namun setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran, Banten akhirnya melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan Demak.

Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511) membuat para pedagang muslim memindahkan jalur pelayarannya melalui Selat Sunda. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat perdagangan. Hasanuddin memperluas kekuasaan Banten ke daerah penghasil lada, Lampung di Sumatra Selatan yang sudah sejak lama mempunyai hubungan dengan Jawa Barat. Dengan demikian, ia telah meletakkan dasar-dasar bagi kemakmuran Banten sebagai pelabuhan lada. Pada tahun 1570, Sultan Hasanuddin wafat.

Penguasa Banten selanjutnya adalah Maulana Yusuf (1570-1580), putra Hasanuddin. Di bawah kekuasaannya Kerajaan Banten pada tahun 1579 berhasil menaklukkan dan menguasai Kerajaan Pajajaran (Hindu). Akibatnya pendukung setia Kerajaan Pajajaran menyingkir ke pedalaman, yaitu daerah Banten Selatan, mereka dikenal dengan Suku Badui. Setelah Pajajaran ditaklukkan, konon kalangan elite Sunda memeluk agama Islam.

Banten pada Zaman Pra Sejarah


http://putrisafrina26.blogspot.com/bpmps/ 

Pada masa prasejarah, budaya manusia secara umum ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Kebanyakan ciri khas itu terdapat pada peninggalan-peninggalan pada tahapan-tahapan zaman yang mereka lewati. Menurut ahli sejarah, bahwa tahapan budaya masyarakat prasejarah ada tiga tahapan penghidupan. Tiga tahapan itu adalah masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan masa kemahiran.

Sebuah Analisa Struktur Berpikir




Sudah saatnya sekarang untuk membahas secara lebih rinci mengenai struktur dasar untuk berpikir secara umum. Seperti yang telah kita catat, informasi dicatat jelas melalui beberapa cara dalam sistem pikiran-otak. Meskipun rincian "sel saraf" relatif jarang seperti bagaimana materi tersebut sebenarnya tercatat, adalah wajar untuk mengasumsikan bahwa bagaimana informasi yang berupa kodediubah menjadi struktur yang pada gilirannya diwakili oleh struktur saraf. Konstruk pikiran-otak sering disebut sebagai struktur mental. Istilah ini dapat berarti baik struktur saraf beton terkait atau struktur abstrak yang mewakili itu. Perhatikan bahwa kedua titik pandang lebih memfokuskan perhatian pada konsep struktur. Untuk alasan ini, kita biasanya berpikir tentang struktur mental kesatuan abstrak.

A Structural Analysis Of Thinking




It is time now to discuss in more detail the structure basis for thinking in general. As we have already noted, information is obviously recorded is some manner of other in the mind-brain sytem. Although “nerve cell” details are relatively sparse as to how such material is actually recorded, it is reasonable to assume that the information is somehow coded into a structure which is in turn represented by a nerve structure. The mind-brain construct is often referred to as a mental structure. The term can mean either the associated concrete nerve structure or the abstract structure that represents it. Observe that the second point of view focuses more attention on the structure concept. For this reason, we usually think of a mental structure as an abstract entity.

Remembering Word Problems of Math




An examination of recall protocols provides a second useful approach to the study of mathematical understanding (Hegarty et al., 1995; Mayer, 1982). In our research, we asked student to read a series of arithmetic word problems. For each problem, students were assigned to treatment groups that required them either to write down the key information, draw a picture, construct a diagram, or compute an answer. Then they were given memory tests such as cued recall and recognition.

Mengingat Masalah Kata dalam Psikologi Matematika




Sebuah pemeriksaan terhadap mengingat protokol memberikan pendekatan yang berguna untuk kedua studi pemahaman matematika (Hegarty et al, 1995;. Mayer, 1982). Dalam penelitian kami, kami meminta siswa untuk membaca serangkaian masalah kata aritmatika. Untuk setiap masalah, siswa ditugaskan dalam kelompok perlakuan yang diperlukan mereka baik untuk menuliskan informasi penting, menggambar, menyusun diagram, atau menghitung jawaban. Kemudian mereka diberi tes memori seperti mengingat isyarat dan pengakuan.

Musuh Besar Bangsa



Oleh : Putri Safrina Wahyuningtyas
Kemajuan zaman menimbulkan kemajuan pula pada berbagai sektor di lingkungan masyarakat salah satunya adalah sektor teknologi. Produk dari kemajuan pada sektor teknologi adalah Gadget. Saat ini, gadget seakan menjadi sebuah hal yang amat penting bagi manusia modern. Entah itu sebagai alat komunikasi, alat untuk mencari informasi, atau sekedar untuk bergaya saja. Hal ini dapat diamati  disekitar kita, bahwa mulai dari anak-anak sampai orang dewasa pasti memiliki gadget. Kemajuan zaman ini memang tidak dapat kita hindari. Namun, seharusnya kita mampu menyaring apa-apa yang baik  dan menjauhi hal buruk yang datang bersama kemajuan zaman tersebut. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat memaksimalkan hidup menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa.