Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya Barat cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budaya Timur. Budaya Barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil pola pemikirannya membuah sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya m meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal (irasional).
Kehidupan Barat lebih terpikat pada kemajuan material dan
hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap
pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak
bermutu. Nilai-nilai seperti itu sebagian besar memang tampak pada macam-macam
kebudayaan Barat.
Menurut To Thi Anh (1975), ada tiga nilai penting yang
mendasari semua nilai di Barat, yakni martabat manusia, kebebasan, dan
teknologi.
1. Nilai Budaya
Barat dan Martabat Manusia
Barat menganggap bahwa manusai adalah ukuran dari segalanya.
Maksudnya, manusia mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya sendiri
berdasarkan akal, intelektual, dan pengalaman. Di Barat, kepuasan diperoleh
melalui usah-usaha atau perhatian terhadap benda, kenikmatan, dan keselarasan
di dunia. Usaha-usaha itu dengan sendirinya dapat menimbulkan kondisi kehidupan
yang penuh dengan persaingan dan terkadang menimbulkan kekacauan. Macam-macam
kebudayaan khas Barat pun seringkali bersentuhan dengan hal-hal seperti itu.
2. Nilai Budaya
Barat dan Kebebasan
Semua orang Timur menganggap bahwa Barat itu negara
kebebasan. Segala sesuatunya serba mungkin terjadi. Spontanitas lebih dhargai
dan individu bebas dari tekanan dan campur tangan orang lain. Akhirnya,
kebebasan itu diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik,
macam-macam kebudayaan, dan ekonomi.
Namun, kebebasan ini ternyata menyebabkan orang menjadi
tidak bebas lagi. Sebagai akibat dari kebebasan itu pulalah, nilai-nilai umum
dan nilai-nilai bersama semakin pudar. Tidak ada lagi rasa kebersamaan dan gotong-royong.
Nilai yang tumbuh subur adalah nilai-nilai kepentingan diri sendiri,
kepentingan kelompok kecil, atau kelas masyarakat tertentu. Macam-macam
kebudayaan tersebut kehilangan rasa yang indah, menurut budaya Timur.
3. Nilai Budaya
Barat dan Teknologi
Harus diakui bahwa teknologi Barat membuat kagum dan iri
bangsa Timur. Tidak sedikit negara Timur yang menjadi korban ‘penjajahan’
teknologi Barat karena rasa kagum ini. Hasil teknologi Barat melebihi kebutuhan
manusia bahkan mengganggu kepentingan manusia karena terlalu cepat sampai ke
depan. Teknologi yang mereka ciptakan adalah salah satu dari macam-macam
teknologi yang ada di dunia Barat.
Di Barat, tidak sedikit manusia yang dikuasai perubahan
teknologi. Perubahan itu menyebabkan mereka kehilangan arah, hilang kepercayaan
terhadap diri sendiri, kehilangan nilai-nilai hidupa dan keimanan. Akhirnya,
timbul kecemasan, tidak acuh, dan terganggu kesehatan fisik dan jiwanya.
Macam-macam kebudayaan yang sifatnya tradisional pun perlahan mulai terkikis.
Menurut To Thi Anh, inti perbedaan budaya Timur dan budaya
Barat adalah budayaTimur menekankan "harmoni", sedangkan budaya Barat
menekankan "manusia sebagai patokannya". Masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangannya. Misalnya dalam budaya Timur, orang bisa memiliki
ikatan persaudaraan yang kuat tapi seringkalimengorbankan hak-hak individunya
sendiri. Di Barat orang bisa lebih percaya diri, terus terang, realistis, tapi
seringkali kehilangan arah, acuh tak acuh .Perbedaan secara lebih spesifik,
orang Timur menekankan intuisi, orang Barat menekankan logika. Orang Timur
menekankan kebijaksanaan, orang Barat menekankan ilmu. Orang Timur cenderung
pasif dan kontemplatif, orang Barat cenderung aktif dan analitis dsb.
Kesimpulan To Thi Anh, seperti filsafat Yin dan Yang, Timur
dan Barat perlusaling melengkapi. Orang Timur bisa belajar dari orang Barat
misalnya bagaimana lebih menghargai hak-hak individu, nilai demokrasi,
pemanfaatan teknologi, dan metode-metode organisasi. Orang Barat bisa belajar
dari orang Timur bagaimana bersikap moderat, menerima keterbatasan, dan menjaga
keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar