Pengikut

Minggu, 18 Desember 2016

Relevansi Filsafat Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


Pancasila sebagai suatu sistem filsafat bangsa yang merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral, maupun norma kenegaraan. Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar kehidupan bangsa Indonesia mempunyai lima sila yang menjadi pedoman hidup. Sila-sila yang dicetuskan oleh pendiri bangsa atas dasar tujuan yang sama. Terdapat butir-butir pancasila yang masih digunakan sampai saat ini :
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila sebagai dasar filsafah Negara Indonesia, merupakan sumber nilai bagi segala penyelenggaraan Negara baik yang bersifat kejasmanian maupun kerohanian. Hal ini berarti bahwa dalam segala aspek penyelenggaraan Negara baik yang materi maupun yang spiritual harus sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila pancasila secara bulat dan utuh.
Dalam kaitannya dengan sila ketuhanan yang maha esa mempunyai makna bahwa segala aspek penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari tuhan. Bilamana dirinci masalah-masalah yang menyangkut penyelenggaraan Negara antara lain meliputi penyelenggaraan Negara yang bersifat material maupun yang bersifat spiritual. Yang bersifat material diantaranya berbentuk Negara, tujuan Negara, tertib hukum, system Negara; adapun yang bersifat spiritual misalnya moral Negara, moral para penyelenggara Negara, dan lain sebagainya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna, bahwa Negara dengan segala aspek pelaksanaannya harus sesuai dengan hakikat Tuhan dalam arti kesesuaian Negara dengan nilai-nilai yang datang dari Tuhan sebagai kausa prima. Negara memiliki hubungan yang langsung dengan manusia sebagai pendukung pokoknya; adapun manusia mempunyai hubungan yang langsung dengan Tuhan (sebagai kausa prima). Jadi dapat disimpulkan bahwa Negara mempunyai hubungan sebab akibat yang tidak langsung dengan Tuhan lewat manusia.
2.      Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Perkataan “kemanusiaan” dalam sila kedua ini, berarti: sifat-sifat manusia yang menunjukkan cirri-ciri khas atau identitasnya manusia itu sendiri. Maka “kemanusiaan Indonesia”, seperti yang dimaksud sila kedua secara keseluruhan mempunyai arti: bahwa sifat manusia adalah memperlakukan manusia lain secara adil, tidak sewenang-wenang, perlakuan hanya bisa dilaksanakan karena telah mencapai peradaban yang telah tinggi nilainya. Itulah sebabnya mengapa sila kemanusiaan yang adil dan beradab mewajibkan kepada manusia untuk senantiasa menjunjung tinggi norma-norma hukum dan moral hingga memperlakukan sesama manusia, bahkan makhluk-makhluk hewani secara adil dan beradab.
3.    Persatuan Indonesia.
Pengertian persatuan Indonesia terutama dalam proses mencapai Indonesia merdeka, sebagai faktor kunci, sumber semangat dan sumber motivasi, sampai tercapainya Indonesia merdeka
Dengan demikian dapat diartikan bahwa sila ini tidak menghendaki perpecahan baik sebagai bangsa, maupun sebagai Negara. Karena itu, walaupun bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku dan keturunan berdiam diatas suatu wilayah luas yang terdiri dari beribu-ribu pulau, tetapi karena sifat kesatuan ini maka tidak dapat dibagi-bagi, jadi utuh, satu dan tidak terpecah-pecah untuk menyeluruh
4.      Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila kerakyatan ini merupakan ciri penting daripada asa kekeluargaan, karena pancasila sendiri tidaklah lahir dari sumber asing, tetapi digali dari kepribadian Indonesia,  yaitu kekeluargaan yang harmonis, dimana terdapat adanya keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan atau masyarakat. Sila keempai ini menjadi asas atau prinsip daripada demokrasi pancasila, yang digambarkan sebagai suatu paham demokrasi yang bersumber atau berasal pandangan bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
5.        Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial beratri bahwa keadilan tersebut berlaku disegala bidang kehidupan masyarakat, baik mareriil maupun spiritual. Maksudnya, bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan adil, baik dibidang hukum, politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan bidang-bidang lain. Adapun perwujudan dan pelaksanaan keadilan sosial tidak bias dilepaskan dari tujuan dan cara-cara mencapai tujuan tersebut. Salah satu jalan yang dipandang paling ampuh dalam pelaksanaan sila kelima  ini ialah, jalan melalui  asas kekeluargaan yang selaras (harmonis) sebab kekeluargaan merupakan suatu asas yang digali dari sifat-sifat kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Maka untuk mencapai keadilan sosial ini, kita harus menempuh cara-cara kekeluargaan dibidang materiil (kebendaan) maupun di bidang sepirituil (kerohanian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar