Objek adalah sesuatu yang merupakan bahwa dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan.Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek,yang dibedakan menjadi dua,yaitu objek material dan objek formal.
Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipIkirkan.
Objek yang dipikirkan oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada.
”Objek filsafat itu bukan main luasnya”, tulis Louis Katt Soff, yaitumeliouti
segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia.
Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif, maka manusia
sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat ialah mencari
keterangan sedalam-dalamnya.
Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan
menjadi dua, yaitu objek material dan formal. Objek material ini banyak yang
sama dengan objek material sains. Sains memiliki objek material yang empiris.
Filsafat menyelidiki objek filsafat itu juga tetapi bukan bagian yang empiris
melainkan bagian yang abstrak. Sedang objek formal filsafat tiada lain ialah
mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek materi filsafat (yakni
segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).
Dari uraian yang tertera diatas, maka jelaslah bahwa:
1. Objek material filsafat ialah sarwa-yang-ada yang pada
garis besarnya dapat dibagi atas tiga persoalan pokok, yakni:
1. Hakekat Tuhan
2. Hakekat Alam,
dan
3. Hakekat Manusia.
Objek Material adalah objek yang di jadikan sasaran
menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang yang di pelajari oleh ilmu itu.
Objek material filsafat illmu adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah di
susun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat di
pertanggung jawabkan kebenarannya secara umum.
Objek material dari filsafat ad beberapa istilah dari pada
cendikiawan, namun semua itu sebenarnya tidak ad yang bertentangan,
1) Mohammad Noor
Syam berpendapat, ‘Parah ahli membedakan bahwa objek filsafat itu atas objek
material dan objek material filsafat; segala sesuatu yang ada dan yang mungkin
ada.
2) Podjawijatna
berpendapat, objek material filsafat adalah ada dan yang mungkin ada
3) Oemar Amir
Hoesain berpendapat, masalah lapangan penyelidikan filsafat adalah karena
manusia memiliki kecenderungan hendak berfikir tentang segala sesuatu dalam
alam semesta, terhadap segala yang ada dan mungkin ada.
4) H.A Dardiri
berpendapat, objek material itu adalah segala sesuatu yang ada, baik yang ada
dalam pikiran, ada dalam kenyataan maupunada dalamkemungkinan.
5) Abbas Hamami
M. Berpendapat filsafat objek materil itu adalah ada yang mengatakan, alam
semesta, semua keberadaan, masalah hidup, masalah manusia,masalah tuhan dan
lainnya. Karena untuk menjadikan satu pendapat tentang tumpuan yang berbeda
akhirnya dikatakan bahwa segala sesuatu yang adalah yang merupakan objek
materil.
Setelah meneropong dari beberapa pendapat ahli diatas dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa objek material dari filsafat sangat luas
mencakup segala sesuatu yang ada.
2. Objek formal
filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai
ke akhirya) tentang objek materi filsafat (sarwa-yang-ada).
Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek
menelaah objek materialnya.Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi)
ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu lebihmenaruh perhatian terhadap problem
mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmupengetahuan, bagaimana cara
memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fingsi ilmu itu bagimanusia. Problem inilah
yang di bicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuanyakni landasan
ontologis, epistemologis dan aksiolog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar