Dunia modern yang sangat komplek dengan berbagai keragaman akan teori yang muncul tidak bisa terlepas dari parktik budaya kuno filsafat. Dari mulai sistem hukum, pemerintahan, ekonomi, politik hingga dunia teknologi yang sanagt dominan dalam mempengaruhi pola pikir kehidupan masyarakat dan berbagai hal keilmuan lainnya berakar dari filsafat.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, filsafat mulai terkikis bahkan telah di tinggalkan. Di beberapa perguruan tinggi bukan hanya di Indonesia tetapi di beberpa perguruan tinggi lainnya program studi filsafat menjadi salah satu jurusan yang kurang diminati bahkan mati suri. Padahal filsafat merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam melatih akal untuk memahami realita dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar akan kehidupan, ilmu pengetahuan, moralitas dan berbagai hal lainnya.
Filsafat diambil dari bahasa yunani philosophia, berasal
dari dua kata "philos" dan "shopie". Philos mempunyai arti
"cinta" sedangkan shopie diartikan sebagai "kebijaksanaan".
Dari kedua pengertian tersebut filsafat dapat diartikan cinta akan kebijaksaan.
Tidak sedikit manusia yang mengabaikan akal sebagai bagian dari karunia yang di
berikan Tuhan kepadanya. Sehingga dalam perjalanan hidupnya manusia tidak
menghargai setiap apa yang telah diberikan oleh Tuhan dengan jalan merusak tata
ruang kehidupan antar satu dengan lainnya. Akal mempunyai peranan penting bagi
seorang filosof, karena dengan akal manusia dapat menjalani kehidupannya dengan
sempurna menuju kecerdasan tertinggi.
Belajar filsafat tidak akan lepas dari pemikiran para tokoh
filosof Yunani yang telah menyumbangkan pemikirannya terhadap kehidupan manusia
samapai sekarang. Yunani menjadi kota yang dihormati oleh para filosof sampai
sekarang. Para filosof inilah yang telah beranai memunculkan ide-ide besar,
meskipun mereka mengetahui akan konsekuensi yang dihadapi ketika berbeda
pandangan dengan mayoritas pemikiran pada waktu itu. Thales adalah filsuf yang
termasuk tujuh orang bijak, menurut dia yang menjadi asal mula segala sesuatu
adalah air. Tokoh berikutnya Anaximandros (610-540SM), beliau tidak setuju
dengan air sebagai asal mulanya, karena air adalah sebagai hal yang terbatas.
bagaimana dengan hal yang tak terbatas itu terjadi di dunia ini? Ia
berpandangan bahwa hal ini disebabkan karena penceraian (ekkrisis) dari to
apeiron (yang tak terbatas) dilepaskan anasir-anasir yang saling berlawanan,
yaitu;antara panas dan dingin, kering dan basah. Maka dalam dunia ada hukum
keseimbangan dan antara anasir-anasir yang berlawanan ada yang menjadi dominan,
hukum keseimbangan tadi mengusahakan akan adanya keseimbagnan lagi dan
seterusnya.
Pandangan tersebut di atas juga dibantah oleh filsuf
Anaximenes,ia mengemukakan bahwa segala sesuatu berasal adalah dari
hawa/udara.Udara yang menjadikan manusia hidup. Manusia akan mati apabila ia
tidak. Seperti yang telah dikemukakan para filsuf di atas adalah filsuf alam
(hukum alam), karena alam semesta senantiasa berubah menjadikan siang-malam,
terang-gelap, panas-dingin, dan sebagainya.
Sokrates hidup tahun 469-399SM, ia memindahkan filsafat dari
langit ke bumi sasaran yang diselidiki bukan lagi jagat raya, melainkan manusia
sebagai obyeknya. Beliau memberikan ajarannya dengan kebijakan atau kautaman
(arate), yaitu pengetahuantentang yang baik adalah satu dan menyeluruh.
Kemudian Protagoras filsafatnya bahwa manusia menjadi ukuran bagi segala
sesuatu yang ada dan yang tidak ada. Bagi orang sehat angin dirasa segar, akan tetapi
bagi orang sakit angin dirasa dingin, menggigilkan.
Plato (427-347SM), ia seorang fulsuf Yunani yang terkenal,
murid dari Sokrates ini berpandangan bahwa filsafatnya adalah pengetahuan
tentang segala yang ada, ilmu yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli.
Bagi plato idea bukanlah gagasan yang hanya terdapat dalam pikiran saja
(subyektif), dan bukan gagasan yang dubuat dan ditemukan oleh manusia. Sebab
idea ini bersifat obyektif artinya berdiri sendiri, dan tidak tergantung kepada
pemikiran manusia. Dalam ini idealah yang memimpin pikiran manusia.
Aristoteles (384-322SM),ia adalah murid dari Plato.
Pandangan filsafatnya ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya
ilmu-ilmu; metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estatika. Ajarannya
tentang manusia melalui dua tahap, yang pertama ia masihdipengaruhi Plato,
sehingga masih mengajarkan dualisme antara tubuh dan jiwa. Akan tetapi dualisme
ditinggalkan dengan dijembatani jurang ‘yang ada’ diantara tubuh (materi) dan
jiwa (bentuk). Hal ini disebabkan tubuh menjadi tubuh yang hidup, dan jiwa
adalah asas hidup dalam arti yang seluas-luasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar