Dari waktu kewaktu , filsafat
ilmu telah melahirkan sekian banyak aliran pemikiran. Berbagai aliran filsafat
ilmu sebenarnya penting dan memiliki kelebihan masing-masing. Berikut adalah
aliran-aliran yang sudah cukup baku dalam filsafat ilmu adalah sebagai berikut.
Pertama, Rasionalisme,
adalah mahzab filsafat ilmu yang berpandangan bahwa rasio adalah sumber dari
segala pengetahuan. Dengan demikian, kriteria kebenaran berbasis pada
keintelektualan. Dengan demikian, strategi pengembangan ilmu model rasionalisme adalah
mengeksplorasi gagasan dengan kemampuan intelektual manusia. Akal menjadi dasar
keilmuan. Socrates mengajukan sebuah proposisi yang terkenal
bahwa sebelum manusia memahami dunia ini ia harus memahami dirinya sendiri.
Kekuatan untuk memahami dirinya sendiri adalah kekuatan rasio.
Kedua
, Empirisme, adalah sebuah orientasi
filsafat yang berhubungan dengan kemunculan ilmu pengetahuan modern dan metode
ilmiah. Empirisme menekankan bahwa ilmu pengetahuan manusia bersifat
terbatas pada apa yang dapat diamati dan diuji. Oleh karena itu, aliran Empirisme
memiliki sifat kritis terhadap abstraksi dan spekulasi dalam membangun
dan memperoleh ilmu. Dapat dikatakan bahwa strategi utama memperoleh ilmu dilakukan
dengan penerapan metode ilmiah.
Ketiga,
Realisme, dalam pemikiran
filsafat realisme berpandangan
bahwa kenyataan tidaklah terbatas pada pengalaman indrawi ataupun gagasan yang
terbangun dari dalam. Dengan demikian realisme dapat dikatakan sebagai
bentuk penolakan terhadap gagasan ekstrem idealisme dan empirisme. Dalam
membangun ilmu pengetahuan , realisme memberikan teori dengan
metode induksi empiris. Gagasan utama dari realisme dala konteks pemerolehan
pengetahuan adalah bahwa pengetahuan didapatkan dari dua hal. 1) observasi dan
2)pengembangan pemikiran baru dari observasi yang dilakukan.
Keempat,
Idealisme, adalah tradisi
pemikiran filsafat yang berpandangan bahwa doktrin tentang realitas eksternal
tidak dapat dipahami secara terpisah dari kesadaran manusia. Dengan kata lain
kategori dan gagasan eksis di dalam ruang kesadaran manusia terlebih dahulu sebelum adanya
pengalaman pengalaman indrawi. Pandanga plato bahwa semua konsep eksis terpisah
dari entitas materinya dapat dikatakan bahwa sumber dari pandangan idealisme
radikal.
Kelima,
Positivisme, adalah doktrin
filosofi dan ilmu pengetahuan sosial yang menempatkan peran sentral pengalaman
dan bukti empiris sebagai basis dari ilmu pengetahuan dan penelitian. Salah
satu bagian dari tradisi Positivisme adalah sebuah konsep
yang disebut dengan Positivisme logis. Positivisme mengandung pendekatan etik, karenanya
bersebrangan dengan empirisme.
Referensi: Buku Filsafat Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar