Pengikut

Minggu, 04 Desember 2016

Filsafat Aristoteles



Filsafat merupakan akar dari semua ilmu pengetahuan sehingga disebut sebagai The Mother of Science. Karakteristik ilmu filsafat yang mencakup menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang; Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala); spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang baru pula. Karakteristik tersebut dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lain.
Perlu diketahui bahwa ilmu filsafat lahir pada zaman Yunani kuno. Filsafat pada masa itu mengalami perkembangan dan penekanan pada aspek yang berbeda. Filsafat cenderung menekankan penggunaan akal dan hati dalam proses berpikir manusia. Ilmu filsafat mengalami periodesasi dalam perkembangannya yaitu filsafat yunani kuno, filsafat abad pertengahan, filsafat abad modern, dan filsafat abad pasca modern.

Filsafat mengalami periode keemasan pada zaman Yunani kuno, karena pada masa ini orang Yunani merupakan ahli berpikir yang kritis dan menjunjung tinggi kebebasan dalam menyampaikan gagasan yang dipikirkannya. Pada zaman ini terlahir beberapa tokoh filsafat yang namanya melegenda hingga saat ini, diantaranya Thales, Anaximander, Socrates, Plato, dan Aristoteles.
ebagai bapak ilmu pengetahuan sekaligus filusuf yang ternama pada masa itu, Aristoteles banyak sekali mengemukakan teori-teori mengenai filsafat. Menurut Aristoteles filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Berikut adalah teori-teori yang disampaikan oleh Aristoteles mengenai filsafat:
    Aristoteles mengklasifikasikan filsafat menjadi beberapa bagian yaitu:
    Logika yaitu tentang bentuk susunan pikiran.
    Filosofia teoritika
    Filosofia praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat)
    Filosofia poetika/aktiva (pencipta)
    Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfikir.

Contoh silogisme:
       Semua binatang mamalia pasti menyusui (premis mayor)
       Kucing adalah binatang mamalia (premis minor)
       Kucing pasti menyusui (kesimpulan)
Silogisme sering kita temui dalam pelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP dan SMA. Hal in i menunjukkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Aristoteles hingga saat ini masih diaplikasikan oleh umat manusia.
    Selain teori silogisme, Aristoteles juga mengemukakan mengenai teori Hilemorfisisme ( berdasarkan kata yunani Hyle dan morphe). Teori ini menyatakan bahwa bila manusia mati dapat disimpulkan maka jiwanya pun mati. Aristoteles pula yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial , dimana manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia saling membutuhkan satu sama lain. Pernyataan ini terus diterapkan oleh manusia hingga saat ini. Teori ini membuat manusia menyadari bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama merupakan suatu kewajiban mengingat mereka akan saling membutuhkan.
    Aristoteles mencetuskan kalimat-kalimat yang menakjubkan, diantaranya “Kemiskinan adalah bapaknya revolusi dan kejahatan,” dan kalimat “Barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya.” Hal ini tentu saja menjadi luar biasa karena pada waktu itu, pada abad Aristoteles hidup, belum terdapat sekolah seperti pada saat sekarang ini. Begitu hebatnya pemikiran Aristoteles sehingga apa yang belum ada pada masanya ternyata dapat Ia cetuskan hingga dapat dibuktikan pada masa sekarang.
    Ilmu politik
Dalam ilmu politik, Aristoteles menyampaikan teorinya bahwa sistem pemerintahan yang ideal merupakan gabungan dari sistem pemerintahan demokrasi dan monarkI.
    Bahasa
Dalam bidang bahasa Aristoteles menemukan Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat ini seperti. Kata kerja, kata benda, kata sifat dan sebagainya merupakan pembagian kata hasil pemikirannya.
Selain itu, terdapat istilah-istilah ciptaan Aristoteles yang masih digunakan hingga saat ini, diantaranya “Informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dll”
    Seni
Aristoteles menuangkan pemikirannya mengenai seni dengan menulis sebuah buku berjudul Poetika. Ia mengemukakan bahwa pengetahuan dibangun dari pengamatan dan penglihatan. Dalam wikipedia disebutkan bahwa menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran material. Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistik yang merupakan hasil chatarsis disertai dengan estetika. Chatarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan ke luar. Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif. Dorongan normatif yang dimaksud adalah dorongan yang akhirnya memberi wujud khusus pada perasaan tersebut. Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan.

Referensi: Buku Filsafat Aristoteles

Tidak ada komentar:

Posting Komentar