Dalam arti sempit pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar
yang direncanakan dengan materi terorganisasi, dengan meteri terorganisasi,
dilaksanakan secara terjadwal dalam system pengawasan dan diberikan evaluasi
berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. Dalam arti luas pendidikan
adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman
dalam
situasi kegiatan kehidupan, yang berlangsung di segala jenis bentuk dan tingkat
linkungan hidup yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada
didalam diri individu. Sedangkan filsafat adalah kerangka pemikiran manusia
yang dilakukan untuk menemukan suatu kebenaran dari segala hal yang ada maupun
yang tidak ada secara mengakar dan mendalam. Dan filsafat dapat dikatakan
sebagai induk semua bidang study dan disiplin ilmu pengetahuan, dengan sudut
pandang yang bersifat komprehensif berupa hakikat, artinya filsafat memandang
setiap objek dari segi hakikatnya. Jawaban bagi persoalan filsafat adalah
manusia harus bersikap dan berprilaku adil terhadap diri sendiri, masyarakat,
dan terhadap alam. Agar bisa berbuat demikian manusia harus berusaha
mendapatkan pengetahuan yang benar dari tentang keberadaan segala sesuatu yang
ada, dari mana asalnya, bagaimana keberadaanya, dan apakah yang menjadi tujuan
akhir keberadaanya. Oleh karena itu, manusia harus mendidik diri sendiri dan
sesamanya secara terus-menerus. Setelah itu muncullah pendidikan dan memulai
segala sesuatunya, manusia mencoba mendidik dirinya dan sesamanya dengan cara
menumbuhkan kesadaran eksistensi kehidupan. Dalam hal ini, kegiatan
pendidikan ditekankan pada pengetahuan umum berupa asal usul, eksistensi, dan
tujuan kehidupan yang dijadikan landasan dasar bagi prilaku sehari-hari
sehingga eksistensi kehidupan berjalan secara teratur di dalam tujuan akhir.
Keterkaitan antara filsafat dengan pendidikan adalah timbulnya suatu masalah
itu berasal dari filsafat, dengan pendidikan kita mampu menyelesaikan suatu
masalah yang ditimbulkan dari filsafat itu sendiri. Bagi filsafat, pendidikan
mampu membangun pandangan hidup yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan
sehari-hari dan untuk kehidupan nanti sehingga akan adanya keteraturan dan
keadilan dalam menjalani kehidupan. Bagi pendidikan, filsafat memberikan
kontribusi yang berupa kesadaran yang menyeluruh tentang asal-mula, eksitensi,
dan tujuan kehidupan manusia. Tanpa filsafat pendidikan tidak akan bisa
berbuat apa-apa dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan oleh pendidikan
tersebut tanpa sebelumnya ada suatu filsafat yang ditimbulkan. Sebaliknya,
tanpa pendidikan filsafat tetap berada di dalam dunianya sendiri tanpa
sebelumnya ada sesuatu yang menarik keluar filsafat itu. Hubungan antara
filsafat dengan pendidikan melahirkan satu kesatuan pengertian baru yaitu
filsafat pendidikan. Dalam arti luas bahwa filsafat pendidikan adalah
pemikiran-pemikiran filsafat tentang bagaimana suatu proses dan cara-cara
pendidikan dilakukan . Pengertian lain mengatakan bahwa filsafat pendidikan
adalah filsafat tentang proses pendidikan atau filsafat tentang disiplin ilmu
pendidikan ( The philosophy of the discipline of education). Manfaat
Mempelajari Antara Filsafat Pendidikan Kemudian setelah terjalin hubungan
antara filsafat dan pendidikan dengan baik maka didapatkan beberapa hal, yaitu
1) Mengembangkan dan
memperdalam hasil filsafat para filosof dimasa lalu
2) Mengembangkan cara
pemikiran dalam berfilsafat untuk menemukan sesuatu yang baru dan mencari suatu
kebenaran yang sebenarnya.
3) Memperluas
pemahaman mengenai pemikiran yang telah difilsafatkan.
4) Mengetahui bagaimana cara menyelidiki suatu masalah
dengan cara yang efektif dan akurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar