Cara menemukan kebenaran , terkait dengan sebuah pilihan
hidup. Dalam setiap berfikir filsafat , tentu berhadapan dengan sebuah
kebenaran. Cara penemuan kebenaran berbeda beda , kebenran dapat dilihat secara
ilmiah dan non ilmiah . menurut Kasmadi dkk adalah sebagi berikut : (1)
penemuan secara kebetulan , adalah penemuan yang berlangsung secara tanpa
sengaja, (2) Penemuan
coba dan ralat , terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil
dan tidak akan berhasil kebenaran yang dicari, (3) Penemuan melalui otoritas dan kewibawaan , (4) Penemuan secara spekulatif , cara ini mirip dengan coba dan ralat , kan tetapi perbedaannya memang ada, (5) Penemuan kebenaran lewat cara berfikir kritis dan rasional , (6) penemuan kebenaran memlalui penelitian ilmiah . penelitian adalah hasrat ingin tahu pada manusia dalam taraf keilmuan.
Kebenaran
adalah kesesuaian objek dengan realita atau keksesuaian objek dengan
pengetahuan parameter kebenaran. Konsep kebenaran memiliki karakteristik yaitu
:
1.
Kebenaran bersifat universal artinya berlaku
untuk kapanpun dan dimanapun . jika tidak demikian maka peserta diskusi yang
tempat dan waktu mendapat pengetahuan baru tersebut bebrbeda tidak dapat
menerima kebenaran tersebut.
2.
Kebenaran bersifat mutlak, artinya apapun
pengetahuan baru yang ada dalam sebuah diskusi tidak dapat diterima sebagi
suatu kebenaran.
3.
Kebenaran bersifat manusiawi , artinya bahwa
pengetahuan yang disampaikan secara ilmiah dapat diterima atau dimengerti oleh
manusia.
4.
Kebenaran bersifat argumentative , artinya
argumentative digunakan untuk menjelaskan proses mendapatkan pengetahuan baru
tersebut sehingga orang lain dapat menilai kebenarannya dari proses tersebut.
5.
Kebenaran bersifat ilmiah . ini dimaksudkan agar
kebenaran suatu penegtahuan dapat dibuktikan oleh orang lain bahwa penegtahuan
tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada.
Menurut teori
filsafat ilmu kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan
sesuatu yang lalu , yakni fakta atau realitas , tetapi atas hubungan antara
putusan putusan itu sendiri . kebenran ditegakan atas hubungan antara putusan
yang baru dengan putusan putusan lainnya yang telah diketahui dan diakui
benarnya terlebih dahulu . jadi suatu proposisi itu cenderung untuk benar jika
proposisi itu saling berhubungan dengan proposisi yang benar, atau jika artinya
terkandung oleh proposisi tersebut koheren dengan pegalaman kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar