Pengikut

Minggu, 04 Desember 2016

Wahana Berpikir Orang Berfilsafat


Berfikir filsafat menjadi ciri orang yang beradab, masyarakat beradab adalah orang yang mencoba menggunakan akal budi untuk memecahkan problem. Itulah sebabnya, dalam prilaku hidup orang yang gemar berfikir filsafat selalu penuh dengan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu yang dimaksud tentu didukung oleh sejumlah data yang jelas, akuntabel, dan valid. Dengan demikian berfikir filsafat menandai orang yang kritis.


Setiap detik manusia pasti berfikir, ketika dia sadar diri. Berfikir Filsafat, tentu berbeda dengan berfikir yang lain. Berfikir Filsafat, kuncinya adalah untuk meraih kebijaksaan hidup. Memang harus diakui bahwa konsep filsafat masih sering muncul penafsiran bermacam macam. Namun demikian, inti filsafat memang bermkana kebijaksaan. Filsafat merupakan wahana berfikir orang yang berfilsafat artinya cinta kebijaksanaan. Orang yang berfikir filsafat, adalah orang yang memiliki pola fikir tertata, jernih, dan meyakinkan. Dalam bahasa arab filsafat disebut falsafah artinya berfikir radikal, sistematis, dan universal tentang segala sesuatu. Menurut hemat saya, berfikir filsafat adalah ciri orang yang maju.

Berfikir filsafat adalah sebuah langkah penjelajahan ilmu. Berfikir filsafat ilmu berarti memikirkan dasar keilmuan dari objek pemikiran filsafat yang luas. Objek pemikiran filsafat adalah segala sesuatu yang ada di alam semesta . segala yang ada merupakan bahan pemikiran filsafat . yang ada itu dipertanyakan terus menerus , dirunutkan jawabannya dan dicari solusinya .filsafat merupakan usaha berfikir manusia yang sistematis sehingga membentuk ilmu pengetahuan. Kata falsafah juga ada dala  bahasa melayu yang identic dengan kata philosohie yang artinya mencintai dan kebijaksaan atau kebenaran . falsafah ini menandai prihal mencintai kearifan , kebijaksanaan dan kebenaran melalui pemikiran yang mendalam.
 
Berfikir filsafat memiliki ciri ciri tertentu , antara lain menyeluruh , mendasar dan spekulatif . tia ciri ini menandai kemampuan manusia untuk memikirkan seluk beluknya hidup. Tiga ciri lainnya yang tidak kalah penting dari berfikir filsafat adalah bersifat deskriptif , kritik dan analitik , evaluative dan normative , spekulatif dan sistematik. Jadi berfikir filsafat dapat dilakukan secara:
 
1.Metode historis , metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya, akan tetapi harus agak panjang untuk penurannya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.

2.Metode ikhtisar , metode ini membentuk soal soal yang dibicarakan dal filsafat dan menguraikan jawabannya.

3.Metode sistematis, metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu bagaimana manusia kodratnya akan penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat akibatnya.

4.Metode kombinasi , metode ini adalah kombinasi dari cara cara tersebut yaitu sistematis , tetapi tidak lepas dari sejarah dengan memperhatikan soal soal terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar