Pengikut

Rabu, 12 Oktober 2016

Pengkondisian Berpenguat Skinner


http://putrisafrina26.blogspot.com/pengkondisian-berpenguat-skinner/

Siapa sih Skinner itu? Pengembang model belajar penguatan ini bernama lengkap Burrhus Frederic Skinner. Ia adalah ilmuwan Amerika. Skinner banyak mengadopsi teori-teori lain seperti teori Pavlov, Thorndike, dan juga John Waston.

Burrhus Frederic Skinner menyatakan bahwa ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat penting dalam proses belajar. Terdapat perbedaan antara ganjaran dan penguatan. Ganjaran merupakan respon yang sifatnya menggembirakan dan merupakan tingkah laku yang sifatnya subjektif. Sedangkan, penguatan merupakan sesuatu yang mengakibatkan meningkatnya kemungkinan suatu respon dan lebih mengarah kepada hal-hal yang sifatnya dapat diamati dan diukur.

Dalam teorinya, Skinner menyatakan bahwa penguatan terdiri atas penguatan positif dan negatif. Penguatan dapat dianggap sebagai stimulus positif jika penguatan tersebut seiring dengan meningkatnya perilaku anak dalam melakukan pengulangan perilakunya itu. dalam hal ini, penguatan yang diberikan pada anak memperkuat tindakan anak sehingga semakin sering melakukannya.

Yang termasuk contoh penguatan positif diantaranya adalah pujian yang diberikan kepada anak. Sikap guru yang bergembira pada anak saat anak menjawab pertanyaan merupakan penguatan positif pula. Untuk mengubah tingkah laku anak dari negatif menjadi positif, guru perlu mengetahui psikologi yang dapat digunakan untuk memperkirakan dan mengendalikan tingkah laku anak. Guru di dalam kelas mempunyai tugas untuk mengarahkan anak dalam aktivitas belajar karena pada saat tersebut control berada pada guru yang berwenang memberikan instruksi ataupun larangan pada anak didiknya.

Penguatan akan berbekas pada diri anak. Mereka yang mendapat pujian setelah berhasil menyelesaikan tugas atau menjawab pertanyaan biasanya akan berusaha memenuhi tugas berikutnya dengan penuh semangat. Penguatan yang berbentuk hadiah atau pujian akan memotivasi anak untuk rajin belajar dan mempertahankan prestasi yang diraihnya. Penguatan seperti ini sebaiknya segera diberikan dan  tak perlu ditunda-tunda.

Karena penguatan akan berbekas pada anak, sedangkan hasil penguatan diharapkan positif, maka penguatan yang diberikan tentu harus diarahkan pada respon anak yang benar. Janganlah memberi penguatan atas respon anak jika respon tersebut sebenarnya tidak diperlukan.
Skinner menambahkan bahwa jika respon siswa baik (menunjuang efektivitas pencapaian tujuan) harus segera diberi penguatan positif agar respon tersebut lebih baik lagi, atau minimal perbuatan baik itu dipertahankan. Misalnya dengan mengatakan “bagus, pertahankan prestasimu” untuk siswa yang mendapat nilai tes yang memuaskan.

Sebaliknya, jika respon siswa kurang baik atau tidak diharapkan sehingga tidak menunjang tercapainya tujuan pengajaran, maka harus segera diberi pengautan negatif agar respon tersebut tidak diulangi lagi dan berubah menjadi respon yang sifatnya positif. Penguatan negatif ini bisa berupa teguran, peringatan, atau sanksi (hukuman edukatif).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar